Sabtu, 15 September 2012

Gelas dan Papan tulis hitam

gelas yang dulu indah ku pandang,
sekarang menjadi butiran butiran kaca.
pecahan beling yang aku coba satukan
mencoba untuk memperbaiki menjadi gelas yang indah.

semua kembali.

tetapi aku berada di sebuah papan tulis hitam yang melingkari keadaan
aku berada di papan tulis tersebut, menunggu lukisan lukisan cantik
yang akan kau gambarkan padaku.
tapi aku hanyalah papan tulis hitam yang berada di belakang.

bagai mana bisa menggambarkannya? kalau ada papan putih di depan.
aku hanya bisa mengamati dan melihat,
kau melukis indah di papan putih tersebut.

gelas pun kembali pecah,
dan mulai aku satukan kembali.
satu demi satu kupasang pecahan pecahan kaca,
tapi aku tidak dapat menemukan satu pecahan kaca
untuk menyatukan kembali menjadi satu buah gelas.

gagang cangkir yang hilang.

membuat aku tidak dapat memegang erat gelas tersebut.
aku takut, takut gelas itu akan kembali pecah,
dan tidak ada yang menyatukannya kembali.

1 komentar: